Selasa, 17 Januari 2012

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan terletak diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia dan mempunyai tatanan geografis yang rumit dilihat dari topografi dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di berbagai tempat, terutama di kawasan barat, menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata dan hampir seragam, tetapi di tempat lain, terutama dikawasan timur, menunujukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk tidak teratur dan rumit (Feliatra et al, 2003).
Secara teori para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai dengan empat puluh ribu spesies yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat ribu di antaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar. Jumlah spesies ikan yang tercatat di daerah Riau diperkirakan mencapai tiga ratus spesies ikan. Dari jumlah tersebut antara spesies yang satu dengan yang lainnya sudah tentu memiliki beberapa kesamaan dan identifikasi, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai dasar pengklasifikasian (Manda et al, 2009).
Luas perairan umum Riau adalah 62.648,53 Ha, terdiri dari luas perairan umum Indragiri Hilir 2.600 Ha, luas perairan umum Indragiri hulu 33,164 Ha, luas perairan umum kuansing singingi 23.086 ha, luas perairan umum Pekanbaru 85 Ha, luas perairan umum Siak 764 Ha, luas perairan umum Bengkalis 70 Ha, dan luas perairan umum Kampar 2.795,99 Ha (Dinas Perikanan Dan Kelautan Propinsi Riau, 2001).
Propinsi Riau merupakan salah satu propinsi yang memiliki wilayah daratan 94.561 km2 dan 3.241 pulau-pulau yang memiliki empat satuan wilayah sungai yaitu sungai Rokan, siak, Kampar dan sungai Indragiri yang merupakan perairan yang potensial untuk pembangunan usaha perikanan (Yuniarti, 2000).
Untuk propinsi Riau produksi perikanan umum adalah sebesar 12.706,6 ton atau 7% dari seluruh produksi prikanan Riau, dimana produksi perikanan tersebut berasal dari kabupaten indragiri hulu, Kampar, Bengkalis dan Indragiri hilir (Evy, Mujianti Dan Sujono, 2001).
Bentuk tubuh setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot dan satuan habitat dimana ikan-ikan itu hidup. Karena itu beberapa spesies ikan mengalami perubahan bentuk tubuh secara berangsur-angsur mulai dari masa larva sampai menjadi dewasa sehingga menyerupai bentuk-bentuk induknya. Tetapi ada juga spesies ikan lainnya yang selama masa perkembangannya tidak mengalami perubahan bentuk yang berarti.
1.2 Tujuan dan Manfaat
     Tujuan dari dilaksanakannya praktikum Ichthyologi mengenai linear lateralis pada tubuh ikan adalah , agar mahasiswa mengetahui apakah bentuk tubuh ikan yang menjadi bahan praktikum kali ini susunanan linea lateralisnya lengkap dan sempurna,lengkap tapi tidak sempurna, dan tidak lengkap. Dan  bentuk linea lateralis merupakan garis lurus,menyerupai garis luru,melengkung ke atas atau melengkung kebawah .
Kemudian menentukan jumlah baris linea lateralis apakah satu baris,dua baris,atau tiga baris. Serta perhitungan jumlah sisik pada ikan.
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui jenis spesies ikan berdasarkan linea lateralisnya dan perhitungan jumlah sisiknya.sehingga para pratikan saat membeli ikan dapa lebih mudah




II. TINJAUAN PUSTAKA

Manda, Chaidir, Budjiono dan Lesje, (2009) mengatakan terminology yang menyangkut bidang (latar) dan arah pada anatomi manusia berbeda yang diterapkan pada ikan atau hewan. Terminology yang sangat baik digunakan pada ikan adalah terminology “nimina anatomica” yang dipubliksdiksn oleh “world Association of veterinary Anatomists” (1968), sebab dapat menghindari kemungkinan terjadi kerancuan dengan anatomi manusia.
Manda et al (2009). Bentuk linea lateralis pada ikan bervariasi sesuai dengan habitat ikan itu berada. Data pengukuran bagian-bagian tertentu dari tubuh suatu spesies ikan adalah untuk keperluan dterminasi hubungan morphometrik dan analisa pertumbuhan (Diktat, 2011)  .
IKAN SEBELAH
Secara morfologi ikan sebelah  mempunyai bentuk badan pipih, kedua mata berada pada salah satu sisi, sedang sisi yang lain tidak ada mata (karena itulah ikan ini disebut ikan sebelah) dan sedikit pigmen. Panjang ikan ini rata-rata sekitar 30 cm dan dapat mencapai 45 cm. Ikan ini banyak ditemukan di estuari dan air dangkal, di dasar pasir atau lumpur sampai kedalaman 200 m. Ikan Sebelah yang masih muda umumnya ditemukan di air payau. Makanan utama ikan ini adalah hewan-hewan benthic, umumnya yang berkulit keras dan tak bertulang punggung ( http://www.perikanandiy.info/home.php, 2009) 
Klasifikasi ikan sebelah adalah sebagai berikut ; Ordo : Heterostomata, Famili : Psettodidae, Genus : Psettodes, Spesies : Psettodes erumeri. Ciri-ciri umumnya adalah rahang dan susunan gigi pada kedua belah pihak dan tubuh hampir serupa, panjangnya dapat mencapai 50 cm. tubuhnya pipih, kedua mata terdapat pada sebelah tubuh yang berwarna, sirip punggung dan dubur panjang dan tunggal, gurat sisi terdapat pada sebelah tubuh yang berwarna, (http://www.perikanandiy, 2009)
IKAN GABUS
Menurut Kotelat et al (1993) Ikan gabus mempunyai klasifikasi sebagai berikut: Kelas: Pisces, Ordo: Channadei, Family: Channidae, Genus: Channa, Spesies: Channa striata.
Weber Dan Beaufort (1992), sertaSaanin (1984)Mengklasifikasikan Ikan Gabus (Channa striata) dalam kelas Osteichthyes, ordo Labirinthici, Sub Ordo Ophiochepaloide, famili Ophiocephilidae, dan genus Ophiochepalus serta spesies Ophiochepalus striatus. Ikan Gabus termasuk kedalam kingdom animalia, Phylum Chordata, Kelas pisces, Ordo Ophiochephaloidae, Famili Ophicepholidae, Genus Channa dan Spesies Channa striata (Saanin, 1968). Djuhanda (1981),mendeskripsikan Ikan Gabus ( Channa striata)
memiliki bentuk tubuh hampir bulat panjang, makin kebelakang makin menjadi gepeng. Punggungnya cembung, perutnya rata, sirip punggung lebih panjang dari sirip dubur, sirip yang pertama disokong oleh 38-45 jari-jari lunak, sirip yang disebut belakangan disokong oleh 23-27 jari-jari sirip dada lebar dengan ujung membulat disokong oleh 15-17 jari-jari lunak. Gurat sisi ada 52-57 keping, panjang tubuhnya dapat mencapai 100 cm.
Kottelat et al (1993), Menyebutkan bahwa ikan gabus mempunayai warna gelap danseluruh tubuhnya ditutupi dengan sisik. Di bagian dadanya kulit tubuhnya berwarna putih.
IKAN LAYUR
Ikan Layur (Trychiurus savala) tergolong kepada keluarga Trichiuridae, bentuk tubuh panjang gepeng, ekornya panjang seperti pecut. Kulitnya tidak bersisik, warnanya memutih keperak-perakkan sedikit kuning. Sirip punggungnnya satu, dimulai dari belakang kepala terus sampai di ekor, jumlah jari-jari sirip lunaknya antara 140-150 buah. Sirip ekor tidak tumbuh, sirip dubur terdiri dari sebaris duri-duri kecil yang lepas-lepas. Tidak mempunyai sirip perut dan ikan ini bersifat karnivor, (Djuhanda, 1981).
IKAN GURAMI
Kottelat, et.al., (1993) mengklasifikasikan ikan Gurami ke dalam kelas Pisces, famili Ospronemidae, genus Ospronemus dan spesies Ospronemus gouramy.
Kottelat et.al.,(1993) menyatakan bahwa ikan gurami memiliki ciri-ciri bentuk tubuh pipih lebar, dimana tinggi badan lebih ½ kali dari panjang tubuhnya, sirip punggung panjangnya terdiri 12-13 jari-jari keras dan tajam 11-13 jari-jari lemah, sirip dubur 9-11 jari-jari keras dan 9-21 jari-jarilemah, sirip perut 1 jari-jari keras dan 2 diantaranya jari-jari lemahnya memanjang seperti benang yang berfungsi sebagai alat peraba, sirip dada 2 jari-jari keras yang kecil dan 13-14 jari-jari lemah. Gurat sisi sempurna mulai kepala hingga ekor yang terdiri dari 30-33 keping sisik. Sitanggang (1987) mengemukakan bahwa ikan guramitermasuk golongan iknan labyrinthici yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernafasan berupa insang dan insang tambahan (labyrinth). Labyrinth adalah alat pernafasan yang berupa selaput tambahan yang berbentuk tonjolan pada tepi-tepi atas lapisan insang pertama. Pada selaput terdapat pembuluh darah kapiler (zat asam) langsung dari udara dan pernafasannya.
Sitanggang (1987) mengemukakan bahwa ikan gurami adalah makhluk vegetarian yang hanya mau menyantap makanan yang berasal dari tumbuhan.
IKAN PAWEH
Ikan Nilem /Paweh (Osteochilus hasselti) bentuk tubuh hampir serupah dengan ikan mas, hanya kepalah relative kecil, pada sudut-sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuh ikan ini hijau abu-abuan, dan hidup di perairan yang jernih, makanan berupa tumbuhan.sirip punggung dari ikan nilem ini di sokong jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lunak. Sirip ekor Bercagak bentuknya simetris. Sirip dubur di sokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak,sirip perut disokong1 jari-jari keras dan 8 jari lunak, sirip dada di sokong 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Di indonesia ikan ini terdapat di jawa, sumatra, dan kalimantan di luar indonesia terdapat di Malaysia dan siam. (DJUHANDA, 1981).





III. BAHAN DAN METODE


3.1. Waktu dan Tempat
    Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 16 Maret 2011 jam 10.30 WIB, Bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.
3.2. Bahan dan Alat
    Adapun bahan yang digunakan pada praktikum minggu ini adalah ikan gurami (Osphoronemus gouramy ), ikan gulameh (Ostheronemus), ikan juaro ( pangasius polyuranodon), ikan Sebelah (Psettodes erumeri) , ikan Kelabau (Ostheochillus kelabau), ikan paweh (Ostheochilus hasselt).ikan gabus (Chana striata), ikan layur (frichurus savala)
Alat  yang digunakan pada praktikum minggu ini adalah baki atau nampan yakni semacam tempat untuk meletakkan ikan yang akan diamati secara langsung dan peralatan tulis seperti  penggaris, pensil , pena, buku gambar, serbet dan penghapus.
3.3. Metode Praktikum
    Metode yang digunakan pada praktikum minggu ini adalah metode pengamatan langsung terhadap objek yang dipraktikumkan. Ikan-ikan yang dibawa diletakkan pada baki terus diamati, kemudian digambar pada buku gambar yang disediakan pihak laboratorium dengan menggunakan pensil, penggaris, pena dan penghapus, serta serbet untuk membersihkan tangan, baki dan meja setelah praktikum selesai.
3.4. Prosedur Praktikum
Ikan diletakkan  pada baki yang telah disediakan. Ikan digambar pada buku gambar dengan arah mulut kesebelah kiri buku gambar. Gambar ikan tersebut lalu dibuat ciri-cirinya berdasarkan penggolongan, siripnya dan linear lateralis yang ada pada buku penuntun praktikum iktiologi. Buat nama ilmiah pada masing-masing ikan dan habitatnya.  Lalu dibuat klasifikasinya.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL
Tabel 1. Sirip-sirip pada ikan

Jenis Ikan    Sirip Punggung    Sirip
Anus    Sirip Dada    Sirip
 Ekor    Sirip
Perut
Ikan gurami    D.XI.9    A.XI.28    P.XI    C.15    V.5
Ikan gulameh    D.VIII
D.V.24    -    -    -    V.5
Ikan juaro    D.1.6    A.28    P.1.7    C.27    V.VI
Ikan paweh    D.17    A.7    P.IX    -    V.9
Ikan gabus    D.25    A.15    P.10    C.8    V.5
Ikan layur    -    -    P.1.6    -    -
Ikan sebelah    D.24    A.XI    P.11    C.16    V.16
Ikan kelabau    D.XIII    A.VIII    P.6    C.16    V.15

Tabel 2. Ukuran Tubuh Ikan

N0    Nama Ikan    Ukuran Tubuh (dalam mm)
        TL     SL    HdL     BdH     FL
1    Ikan gurami
    230    195    55    90    -
2    Ikan gulameh
    285    250    50    60    -
3    Ikan juaro    420    380    170    90    -
4
    Ikan paweh    195    177    40    25    180
5    Ikan gabus
    200    170    30    75   
6    Ikan layur
    600    480    70    50    495
7
    Ikan lsebelah    225    220    90    95    -
8    Ikan kalabau
    210    170    55    50    190

Keterangan :     TL       =     Panjang Total (mm)
    SL        =     Panjang Baku (mm)
    HdL  =     Panjang Kepala (mm)
    BdH  =     Tinggi Badan (mm)
    FL      =     Panjang tubuh dari ujung mulut sampai perpotongan  pada ekor ikan bercagak (mm)


Ikan Sebelah (Psettodes erumeri)
    Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan sebelah diklasifikasi sebagai berikut:
Ordo : Heterostomata,
Famili : Psettodidae,
Genus : Psettodes,
Spesies : Psettodes erumeri.









Gambar Ikan Sebelah ( Psettodes erumeri )

Ikan Kelabau (Ostheochillus kelabau)
    Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan kelabau diklasifikasi sebagai berikut :
Ordo: Ostariophysi
Famili: Cyprinidae
Genus: Ostheochillus
Spesies: Ostheochillus kelabau






Gambar Ikan Kelabau (Ostheochillus kelabau)
Ikan layur
    Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan layur diklasifikasi sebagai berikut :
Ordo: perciformes
Famili: Trichiuridae
Genus: Trichiurus
Spesies: Trichiurus savala






Gambar ikan layur ( Trichiurus savala)
Ikan gurami
Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan selinca diklasifikasi sebagai berikut :
kelas Pisces
famili Ospronemidae
genus Ospronemus
 spesies Ospronemus gouramy.



Gambar ikan gurami ( Ospronemus gouramy)
Ikan gulameh
Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan selinca diklasifikasi sebagai berikut :
Ordo : siluriformes
famili
genus osthernemus
 spesies Ostheronemus .




Gambar ikan gulameh (ostheronemus )
Ikan juaro
Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan juaro diklasifikasi sebagai berikut :
Ordo : siluriformes
famili pangus
genus pangasius
 spesies (Pangasius polyuranodon).






Gambar ikan juaro (Pangasius polyuranodon)
Ikan paweh
Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan paweh diklasifikasi sebagai berikut :
Ordo : cyprinal
famili cyprinaldae
genus: ostheochilus
 spesies (Osteochilus hasselti)






Gambar ikan paweh (Osteochilus hasselti)
Ikan gabus
Menurut hasil praktikum yang telah didapatkan bahwa ikan selinca diklasifikasi sebagai berikut:
Ordo: Channadei
Family: Channidae
Genus: Channa
Spesies: Channa striata.





Gambar ikan gabus (channa striata)







4.2. Pembahasan
Ikan-ikan yang telah dipraktikkan demikian juga merupakan ikan yang kaya protein, ada yang mudah didapat dipasar, ada juga yang sulit ditemukan dipasar, ada beberapa faktor seperti ikan musiman. Namun seperti ikan perairan laut lebih sulit didapatkan, berikut habitat dari ikan-ikan yang telah kami praktikkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Habitat dari ikan yang di praktikumkan
No    Spesies ikan    Habitat
1    Ikan guramy
(ostheronemus gouramy)    Perairan tawar
2    Ikan gulameh
(Ostheronemus )    Perairan laut
3    Ikan juaro
(Pangasius polyuranodon)    Perairan tawar
4    Ikan paweh
(Osteochilus hasselti)    Perairan tawar
5    Ikan gabus (Channa striata)    Perairan tawar
6    Ikan layur
(Trichurus savala)    Perairan laut
7    Ikan sebelah
(Pestiodes eremuri)    Perairan laut

Pada Tabel 1. diperoleh lebih banyak ikan air tawar daripada air laut karena saat pencaharian ikan dipasar kami lebih mudah mendapatkan ikan perairan tawar dibanding ikan laut. Dikarenakan ada ikan musiman ataupun jarang ditangkap.
Ikan gurami merupakan salah satu hasil perairan tawar yang mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia akan protein hewani. Ikan ini juga tersebar luas diseluruh perairan Indonesia sehingga pada waktunya dapat mengalami produksi sangat berlimpah





III.    KESIMPULAN DAN SARAN



5.1    Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ikan banyak persamaan dan perbedaan antara satu dengan yang lainnya terutama dilihat dari sirip serta linear lateralis pada ikan . Dapat disimpulkan juga bahwa linear lateralis pada tubuh ikan berbeda antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya. Ada ikan yang memiliki sirip lemah mengeras,sirip keras dan ada pula sirip lemah,
Ikan merupakan bahan pangan sumber protein yang sangat penting bagi kita, ikan-ikan dapat diperoleh di pasar-pasar.

5.2  Saran
Semoga pratikum ini lebih mengutamakan pemahaman kita dulu terhadap ikan-ikanya.banyak diantara pratikan yang kurang mengerti pratikum ini .sehingga mereka asal-asalan dalam pratikum .serta hasil yang didapatkan tidak maksimal